Minggu, 06 Januari 2013

perkembangan 802.1x

Sebelum kita membahas tentang perkembangan 802.1x, sebaiknya kita harus memahami apa yang disebut dengan 802.1x. standard ini sudah dipakai di Indonesia yaitu 802.15(IrDA dan Bluetooth), 802.11a/b/g(wireles) dan 802.16 masih dalam proses perijinan atau pengaplikasian karena membutukan dana yang banyak untuk infrastrukturnya. Dalam pengenalan 802.1x bisa kita lihat pada arsitektur jaringan komputer dan kita sbaiknya mengetahui beberapa istilah mengenai standard 802.1x. Channel merupakan sebuah bagian pada pita atau bandbfrekuensi radio. Overlap merupakan penumpukan frekuensi saat bandwidth membawa data. Non-overlapping berarti setiap frekuensi tidak saling bertumpuk agar jaringan dapat tersusun dalam urutan paket data tertentu saat dikirim. Throughput yaitu Kecepatan informasi yang datang, dan kecepatan data melewati suatu titik tertentu dalam sistem jaringan.


Apa Itu 802.1x?



Standard IEEE 802.11 adalah satu unit protokol yang menetapkan saluran komunikasi berbasis Ethernet. Spektrum radio yang digunakan protokol ini adalah bekerja pada frekuensi yang digunakan untuk saluran jaringan tanpa kawat (wireless). Sejak pemanfaatan radio untuk jaringan komputer wireless, penyadapan dapat saja dilakukan setiap orang dengan menggunakan suatu alat penerima, dan setiap orang dapat pula masuk kepada saluran (channel) spektrum pemancar tersebut. Dengan demikian diperlukan membangun protokol keamanan pada jaringan tersebut. Setelah itu apa maksud dari Istilah 802.11a/b/g yang biasanya terdapat pada fasilitas wifi di notebook dan peralatan wireless? Kita akan membahasnya dibawah.

Semua pengguna jaringan wireless harus melakukan proses otentikasi terlebih dahulu sebelum dapat bergabung dalam jaringan. Sistem otentikasinya dapat dilakukan dengan banyak cara, namun sistem otentikasi menggunakan pertukaran key secara dinamik. Sistem pertukaran key secara dinamik ini dapat dibuat dengan menggunakan Extensible Authentication Protocol (EAP). Sistem EAP ini sudah cukup banyak terdapat di dalam implementasi fasilitas-fasilitas di RADIUS.


Perkembangan 802.1x



Dalam standardisasi ini diatur apa dan bagaimana jaringan WLAN bekerja. Mulai dari teknik modulasi sinyalnya, frekuensi range-nya, sampai jenis antena yang cocok digunakan. Masing-masing standar memiliki spesifikasi teknis yang berbeda - beda. Dengan demikian cara kerja, perangkat pendukung, dan performa yang dihasilkan dari setiap standar tersebut berbeda-beda satu sama lain. Akibat dari kondisi ini, standar – standard tersebut tidak dapat saling berhubungan satu sama lain. Frekuensi range ini termasuk dalam kategori pita frekuensi ISM (Industrial, Scientific, and Medical). Pita frekuensi ISM ini memang dialokasikan oleh badan standardisasi dan regulasi untuk digunakan sebebasbebasnya tanpa perlu diberi sistem perizinan (unlicenses). Maka dari itu, banyak sekali produk elektronik yang menggunakan pita frekuensi ini termasuk juga jaringan wireless.Perangkat lain yang menggunakan frekuensi jenis ini juga cukup banyak, seperti microwave oven, cordless phone, wireless mic, dan banyak lagi perangkat
lainnya. Biasanya perangkat yang menggunakan frekuensi ini adalah perangkat rumah tangga atau kedokteran yang hanya perlu memancarkan sinyal radio ber-power rendah. Development perangkat-perangkat yang menggunakan frekuensi jenis ini menjadi sangat pesat karena sifatnya yang bebas perizinan ini.
IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) melakukan diskusi, riset dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan. Dibawah ini beberapa standart 802.x :


802.1 (LAN/MAN Management and Media Access Control Brides)
802.2 (Logical Link Control (LLC))
802.3 (CSMA/CD (Standar untuk Ehernet Coaxial atau UTP))
802.4 (Token Bus)
802.5 (Token Ring (bisa menggunakan kabel STP))
802.6 (Distributed Queue Dual Bus (DQDB) MAN)
802.7 (Broadband LAN)
802.8 (Fiber Optic LAN & MAN (Standar FDDI))
802.9 (Integrated Services LAN Interface (standar ISDN))
802.10 (LAN/MAN Security (untuk VPN))
802.11 (Wireless LAN (Wi-Fi))
802.12 (Demand Priority Access Method)
802.15 (Wireless PAN (Personal Area Network) ?IrDA dan Bluetooth)
802.16 (Broadband Wireless 802.16 Access (standar untuk WiMAX))

Perkembangan Standar 802.11



Versi asli dari 802.11 dirilis pada tahun 1997 dan di klarifikasi pada tahun 1999802.11 mengimplementasikan air modulation techniques yang menggunakan beberapa protokol dasar. Sekarang yang banyak kita kenal adalah 802.11b dan 802.11g protokol. 802.11a adalah standard wireless networking yang pertama, tetapi 802.11b yang pertama diterapakan di dunia, diikuti 802.11g dan 802.11n. Di Indonesia kebanykan memakai 802.11b, 802.11g dan untuk 802.11a mulai ditinggalkan. 802.11n adalah tekhnik multi-streaming modulation baru yang dipakai di luar negri. Di Indonesia 802.11n protokol tidak digunakan. 802.11b dan 802.11g menggunakan 2.4 GHz ISM band. Standard yang lain dalam keluarga ini (c-f, h, j) adalah pergantian servis dan extensi atau perbaikan dari sepesifikasi sebelumya. 802.11a menggunakan 5GHz U-NII band, dengan 8 non-overlapping channels dan di frekuansi 2,4 GHz ISM band 3 non-overlapping channels.

802.11 Standar dasar WLAN yang mendukung transmisi data 1 Mbps hingga 2 Mbps
802.11a Standar High Speed WLAN untuk 5GHz band yang mendukung transfer data hingga 54 Mbps
802.11b Standar WLAN untuk 2.4GHz yang mendukung transmisi data 5,4 hingga 11 Mbps
802.11e Perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua 802.11e interface radio IEEE WLAN
802.11f Mendefenisikan komunikasi inter-access point untuk memfasilitasi beberapa vendor yang mendistribusikan WLAN
802.11g Menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, untuk kecepatan transfer data hingga 54 Mbps
802.11h Mendefenisikan pengaturan spectrum 5 GHz band yang digunakan di Eropa dan Asia Pasifik
802.11i Menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat untuk mengantisipasi kelemahan keamanan pada protokol autentifikasi dan enkripsi
802.11j Penambahan pengalamatan pada channel 4,9 GHz hingga 5 GHz untuk standard 802,11a di Jepang

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...