Jumat, 31 Oktober 2014
Sejarah Cloud Computing
Pada tahun 50-an, Cloud Computing memiliki konsep yang mendasar.
Ketika komputer mainframe yang tersedia dalam skala yang besar dalam
dunia pendidikan dan perusahaan dapat diakses melalui komputer terminal
disebut dengan Terminal Statis. Terminal tersebut hanya dapat digunakan
untuk melakukan komunikasi tetapi tidak memiliki kapasitas pemrosesan
internal. Agar penggunaan mainframe yang relatif mahal menjadi efisien
maka mengembangkan akses fisik komputer dari pembagian kinerja CPU. Hal
ini dapat menghilangkan periode tidak aktif pada mainframae,
memungkinkan untuk kembali pada investasi. Hinga pertengahan tahun 70-an
dikenal dengan RJE remote proses Entry Home Job yang berkaitan besar
dengan IBM dan DEC Mainframe.
Tahun 60-an, John McCarthy berpendapat bahwa “Perhitungan suatu hari
nanti dapat diatur sebagai utilitas publik.” Di buku Douglas Parkhill,
The Challenge of the Computer Utility menunjukkan perbandingan idustri
listrik dan penggunaan pada listrik di masyarakat umum dan pemerintahan
dalam penyediaan cloud computing. Ketika Ilmuan Herb Grosch mendalilkan
bahwa seluruh dunia akan beroperasi pada terminal bodah didukung oleh
sekitar 15 pusat data yang besar. Karena komputer ini sangat canggih,
banyak perusahaan dan entitas lain menyediakan sendiri kemampuan
komputasi melalui berbagai waktu danbeberapa organisasi, seperti GE
GEISCO, Anak perusahaan IBM Biro Corporation, Tymshare, CSS Nasional,
Data Dial, Bolt, dan Beranek and Newman.
Tahun 90-an, perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan VPN layanan
jaringan pribadi dengan kualitas sebanding pelayanannya, tapi dengan
biaya yang lebih rendah. Karena merasa cocok dengan hal tersebut untuk
menyeimbangkan penggunaan server, mereka dapat menggunakan bandwidth
jaringan secara keseluruhan. Lalu menggunakan simbol awan sebagai
penunjuk titik demarkasi antara penyedia dan pengguna yang saling
bertanggung jawab. Cloud computing memperluas batas iniuntuk menutup
server serta infrastruktur jaringan.
Sejak Tahun 2000, Amazon sebagai peran penting dalam semua
pengembangan cloud computing dengan memodernisasi pusat data, seperti
jaringan komputer yang menggunakan sesedikit 10% dari kapasitas mereka
pada satu waktu. Setelah menemukan asitektur awan baru, mengalami
peningkatan efisiensi internal sedikit bergerak capat “Tim
Dua-Pizza”(Tim kecil untuk memberi makan dengan dua pizza) dapat
menambahkan fitur baru dengan cepat dan lebih mudah. Kemudian Amazon
mulai mengembangkan produk baru sebagai penyedia cloud computing untuk
pelanggan eksternalm dan meluncurkan Amzaon Web Service (AWS) tahun
2006.
Awal tahun 2008, Eucalypus menjadi yang pertama open source, AWS API
Platform yang kompatibel menyebarkan awan swasta. Open Nebula
ditingkatkan dalam proyek Eropa Reservoir Komisi yang sudah didanai.
Pada tahun yang sama, agar difokuskan pada penyediaan jaminan kualitas
layanan (seperti yang dipersyaratkan oleh aplikasi interaktif real-time)
untuk infrastruktur berbasis cloud dalam rangka IRMOS Eropa Proyek yang
didanai Komisi. Pertengahan 2008, Gartner melihat kesempatan untuk
membentuk hubungan antara konsumen layanan TI, mereka menggunakan
layanan TI dan menjualnya. Dan mengamati bahwa “Organisasi layanan TI
yang beralih dari perangkat keras milik perusahaan dan aset perangkat
lunak untuk digunakan layanan berbasis model sehingga pergeseran
diproyeksikan untuk komputasi.....akan menghasilkan pertumbuhan dramatis
dalam produk IT di beberapadaerahdan pengurangan yang signifikan di
daerah lain.”.
Tanggal 1 Maret 2011,IBM mengumumkan SmartCloud kerangka IBM Smarter
Planet untuk mendukung. Di antara berbagai komponen dasar Smarter
Computing, cloud computing adalah bagian yang paling penting.
Tahun 1960
John McCarthy, Pakar Komputasi dan kecerdasan buatan dari MIT. “Suatu hari nanti, komputasi akan menjadi Infrastruktur publik seperti halnya listrik dan telepon.”[7] Ini adalah sebuah ide yang mengawali suatu bentuk komputasi yang kita kenal dengan istilah Komputasi awan.
Tahun 1995
Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini
sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada
saat itu. Intinya, kita tidak harus "menanam" berbagai perangkat lunak
kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak
lainya. Cukup dengan koneksi dengan server dimana akan disediakan sebuah
environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC pengguna.
Pada era ini juga wacana “Network Computing” cukup populer. Banyak
perusahaan yang menggalang sistem ini contohnya Sun Mycrosystem dan
Novell Netware. Disayangkan kualitas jaringan komputer saat itu masih
belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena cenderung lebih
cepat.
Akhir Era -90
Lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai dengan
kemunculan perusahaan pusat pengolahan data. Ini merupakan sebuah
perkembangan pada kualitas jaringan komputer. Akses untuk pengguna
menjadi lebih cepat.
Tahun 2000
Marc Benioff, mantan wakil presiden perusahaan Oracle.
“salesforce.com” ini merupakan sebuah perangkat lunak CRM dengan basis
SaaS (Software as a Service). Tak disangka gebrakan ini mendapat
tanggapan hebat. Sebagai suksesor dari visi Larry Ellison, boss-nya. Dia
memiliki sebuah misi yaitu “The End of Software”.
2005 - Sekarang
Cloud Computing sudah semakin meningkat popularitasnya, dari mulai
penerapan sistem, pengunaan nama, dll. Amazon.com dengan EC2 (Elastic
Computer Cloud); Google dengan Google App. Engine; IBM dengan Blue Cord
Initiative; dsb. Perhelatan cloud computing meroket sebagaimana
berjalanya waktu. Sekarang, sudah banyak sekali pemakaian sistem
komputasi itu, ditambah lagi dengan sudah meningkatnya kualitas jaringan
komputer dan beragamnya gadget yang ada. Contoh dari pengaplikasianya
adalah Evernote, Dropbox, Google Drive, Sky Drive, Youtube, Scribd, dll.
src : Wikipedia
Tweet |
0 komentar:
Posting Komentar